Selama ini hanya 2 cinta saja yang menghiasi hidup Sany, dua- duanya pun memiliki kisah yang panjang masing- masing. umurnya kini baru beranjak 16 tahun namun ia sudah memiliki kisah hidup yang cukup banyak. Sany emang termasuk cewek cantik dikelasnya, banyak cowok yg tertarik sama dia sebenarnya namun karena sifatnya yang cuek membuat cowok-cowok keki sendiri dibuatnya.
Dulu dia pernah menyukai sesosok cowok yang manis dan cerewet, namun cowok tersebut cenderung memiliki sifat yang jail dan kekanak- kanakan, walau begitu entah mengapa Sany bisa jatuh hati padanya. satu minggu masuk ke kelas baru di Junior High School of Angkasa Raya, Sany merasa telah jatuh hati untuk pertama kalinya kepada Eigle namun tak secepat itu ia mempercayai hal itu, Sany hanya menganggapinya biasa saja. Tak bisa dipungkiri perasaannya semakin lama semakin menggebu mengatakan bahwa ia memang benar telah jatuh hati pada Eigle. Eigle pun sebenarnya memiliki perasaan yang sama juga terhadap Sany makannya dia memperlakukan Sany sedikit berbeda. " San kayaknya emang deh si Eigle suka sama kamu ?" celetuk ifey saat mereka berdua sedang becanda. " husst!! ntar ada yang denger gimana? lo mau tanggung jawab?" seru Sany sedikit memelankan suaranya. " ups tapi iya kan San?" respon Ifey dengan santainya." Ah nggak tau ah...... tapi si kayaknya gitu ya fey?" Sany menundukkan kepalanya," ah sudahlah" sela sany saat Ifey akan bicara. Satu tahun lamanya Sany dan Eigle telah menahan perasaan mereka selama ini. mungkin karena mereka memiliki watak yang sama-sama keras kepala dan ego yang tinggi satu sama lain. tidak ada perkembangan sampai saat itu. Sany hanya bisa mengharap karena tidak bisa berbuat apa-apa sama sekali, dia hanya bisa menghela nafas yang panjang setiap harinya, menahan rasa itu membuatnya sering merasa sakit hati dan menangis sendiri. Itulah cinta yang kadang menyakitkan.
Tak sadar Sany meneteskan air matanya lagi untuk kedua kalinya, sebenarnya ia tidak ingin menangis karena itu tapi beban dihatinya membuatnya tak kuasa menahan air matanya lagi." Eigle....!!!!!! kenapa si gue bisa suka sama lo???" sesal Sany . Setelah beberapa menit kemudian ia menangis, tiba- tiba ia berdiri dan menekatkan diri untuk move on " Oke..!! gue nggak boleh gini terus gue harus bisa move on dari Eigle."
Hari demi hari Sany lalui dengan perjuangannya untuk move on, hampir saja dia putus asa tapi
tuhan masih menyayangi Sany, Ia datangkan seseorang cowok yang lebih baik dari Eigle yang bernama Alfar, dia adalah cowok cool sekaligus drummer di sekolahnya, walaupun sedikit cadel tapi dia cukup cerewet sifatnya mungkin agak sedikit sama seperti Sany.
Saat Sany mengikuti program clinic teaching di sekolahnya entah mengapa tiba- tiba pandangannya kabur ke arah pintu ruangan kelasnya, didapatinya sosok seorang tinggi dengan jambul khasnya yang sedang berdiri tepat di arah pandangan Sany, ia merasakan ketenangan saat melihat sosok itu yang ia ketahui bernama Alfar dari kelas sebelah, mata Sany tak bosan- bosannya melihat tingkah laku Alfar, walau begitu ia tidak terlalu larut untuk memandanginya karena ia tahu itu dosa.
Semakin lama, Sany merasakan hal yang sama seperti yang dulu saat pertama menyukai Eigle. "Oh jangan-jangan gue suka lagi sama dia!!?" gumam Sany menahan getaran dihatinya. Oh ini kah jawaban darimu tuhan? kau datangkan lagi seseorang yang bisa mengisi hatiku lagi? tapi teman baikku juga menyukainya tuhan? apa yang harus aku lakukan? Sany merasakan konflik yang menyerang batinnya.
Ujian Nasional hampir tiba, Sany semakin sibuk dengan belajarnya demi untuk mendapat nilai baik yang diharapkannya. semakin lama dia semakin bisa melupakan Eigle dari pikirannya yang hanya mengganggunya saja.
"San ntar lo ikut acara doa bersama kan?" tanya Sasa." ha?!" sahut Sany yang memang tak mendengar perkataan Sany, "Yah lo!! makannya jangan ngelamun terus dong..., lo berangkat ikut doa bersama kan ntar jam 1 di masjid panti?" jelas Sasa. " Ooh... ya insyaAllah gue ikut, tapi berangkat sama siapa ya gue?" "yeeh itu mah D L (derita lo) haha, gue cabut dulu ya bye..." tangkis Sasa yang menyelonong begitu saja." Wuu dasar!!" Sany sedikit marah karena ketidak sopanan Sasa.
Pukul 12.30 tepat Sany sudah bersiap-siap menggunakan baju gamis ungu coklat dengan blezer batik buatan ibunya lebaran lalu, dia tampak anggun mengenakan gaun tersebut. Saat berjalan menuju jalan raya dia bertemu Cici, langsung saja dia mengajaknya untuk berangkat bersama. mereka berdua akhirnya berangkat bersama- sama. di pengajian Sany duduk di barisan depan yang berbatasan dengan cowok, tak disangkanya Alfar tiba-tiba datang di tengah-tengah acara dan duduk tepat di depan Sany.
bersambung.....
Hari demi hari Sany lalui dengan perjuangannya untuk move on, hampir saja dia putus asa tapi
tuhan masih menyayangi Sany, Ia datangkan seseorang cowok yang lebih baik dari Eigle yang bernama Alfar, dia adalah cowok cool sekaligus drummer di sekolahnya, walaupun sedikit cadel tapi dia cukup cerewet sifatnya mungkin agak sedikit sama seperti Sany.
Saat Sany mengikuti program clinic teaching di sekolahnya entah mengapa tiba- tiba pandangannya kabur ke arah pintu ruangan kelasnya, didapatinya sosok seorang tinggi dengan jambul khasnya yang sedang berdiri tepat di arah pandangan Sany, ia merasakan ketenangan saat melihat sosok itu yang ia ketahui bernama Alfar dari kelas sebelah, mata Sany tak bosan- bosannya melihat tingkah laku Alfar, walau begitu ia tidak terlalu larut untuk memandanginya karena ia tahu itu dosa.
Semakin lama, Sany merasakan hal yang sama seperti yang dulu saat pertama menyukai Eigle. "Oh jangan-jangan gue suka lagi sama dia!!?" gumam Sany menahan getaran dihatinya. Oh ini kah jawaban darimu tuhan? kau datangkan lagi seseorang yang bisa mengisi hatiku lagi? tapi teman baikku juga menyukainya tuhan? apa yang harus aku lakukan? Sany merasakan konflik yang menyerang batinnya.
Ujian Nasional hampir tiba, Sany semakin sibuk dengan belajarnya demi untuk mendapat nilai baik yang diharapkannya. semakin lama dia semakin bisa melupakan Eigle dari pikirannya yang hanya mengganggunya saja.
"San ntar lo ikut acara doa bersama kan?" tanya Sasa." ha?!" sahut Sany yang memang tak mendengar perkataan Sany, "Yah lo!! makannya jangan ngelamun terus dong..., lo berangkat ikut doa bersama kan ntar jam 1 di masjid panti?" jelas Sasa. " Ooh... ya insyaAllah gue ikut, tapi berangkat sama siapa ya gue?" "yeeh itu mah D L (derita lo) haha, gue cabut dulu ya bye..." tangkis Sasa yang menyelonong begitu saja." Wuu dasar!!" Sany sedikit marah karena ketidak sopanan Sasa.
Pukul 12.30 tepat Sany sudah bersiap-siap menggunakan baju gamis ungu coklat dengan blezer batik buatan ibunya lebaran lalu, dia tampak anggun mengenakan gaun tersebut. Saat berjalan menuju jalan raya dia bertemu Cici, langsung saja dia mengajaknya untuk berangkat bersama. mereka berdua akhirnya berangkat bersama- sama. di pengajian Sany duduk di barisan depan yang berbatasan dengan cowok, tak disangkanya Alfar tiba-tiba datang di tengah-tengah acara dan duduk tepat di depan Sany.
bersambung.....